rumah adat melayu
membantu teman-teman yang lagi mendapat tugas:).............
Rumah Adat melayu
Secara umum
ada 5 jenis rumah adat Melayu Riau:
* Balai Salaso Jatuh,
* Rumah Adat Salaso Jatuh Kembar,
* Rumah Melayu Atap Limas,
* Rumah Melayu atap langkat
* Rumah Melayu Atap Lontik.
Bentuk rumah
tradisional daerah Riau pada umumnya adalah rumah panggung yang berdiri diatas
tiang dengan bangunan persegi panjang. Dari beberapa bentuk rumah, semuanya
hampir serupa, baik tangga, pintu, dinding, susunan ruangannya identik, kecuali
rumah lontik yang-mendapat pengaruh Minang.
- Balai
Salaso Jatuh
Balai salaso
jatuh adalah bangunan seperti rumah adat tapi fungsinya bukan untuk tempat
tinggal melainkan untuk musyawarah atau rapat secara adat. Sesuai dengan
fungsinya bangunan ini mempunyai macam-macam nama antara lain : Balairung Sari,
Balai Penobatan, Balai Kerapatan dan lain-lain. Bangunan tersebut kini tidak
ada lagi, didesa-desa tempat musyawarah dilakukan di rumah Penghulu, sedangkan
yang menyangklut keagamaan dilakukan di masjid.Ciri – ciri Balai Salaso Jatuh
mempunyai selasar keliling yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah,
karena itu dikatakan Salaso Jatuh. Semua bangunan baik rumah adat maupun balai
adat diberi hiasan terutama berupa ukiran.
Puncak atap selalu ada hiasan kayu yang mencuat
keatas bersilangan dan biasanya hiasan ini diberi ukiran yang disebut
Salembayung atau Sulobuyung yang mengandung makna pengakuan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
-Rumah Adat Salaso Jatuh Kembar
Rumah adat di daerah Riau bernama
Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat
tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula
dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan musyawarah adat
- Rumah
Lontik/Lancang (Kampar)
Rumah lontik yang dapat juga disebut rumah
lancang karena rumah ini bentuk, ciri atapnya melengkung keatas, agak runcing
seperti tanduk kerbau. Sedangkan dindingnya miring keluar dengan hiasan kaki
dinding mirip perahu atau lancang. Hal itu melambangkan penghormatan kepada
Tuhan dan-sesama. Rumah adat lontik diperkirakan dapat pengaruh dari kebudayaan
Minangkabau karena kabanyakan terdapat di daerah yang berbatasan dengan
Sumatera Barat. Tangga rumah biasanya ganjil.
Rumah
Lontik yang dapat juga disebut Rumah Lancang karena rumah ini bentuk atapnya
melengkung ke atas dan agak runcing. Sementara dindingnya miring keluar dengan
miring keluar dengan hiasan kaki dinding mirip perahu atau lancang. Hal ini
melambangkan penghormatan kepada Tuhan dan terhadap sesama.
Rumah
Lontik diperkirakan mendapat pengaruh dari kebudayaan Minangkabau karena
sebagian besar terdapat di daerah yang berbatasan dengan Sumatera Barat. Tangga
rumah biasanya ganjil, bahkan Rumah Lontik beranak tangga lima.
Hal
ini ada kaitannya dengan ajaran Islam yakni rukun islam lima. Tiang bentuknya
bermacam-macam, ada yang persegi empat, segi enam, segi tujuh, segi delapan,
dan segi sembilan. Segi empat melambangkan empat penjuru mata angin, sama
dengan segi delapan. Maksudnya rumah itu akan mendatangkan rezeki dari segala
penjuru. Tiang segi enam melambangkan Rukun Iman dalam ajaran Islam, maksudnya
diharapkan pemilik rumah tetap taat dan beriman kepada Tuhannya. Tiang segi
tujuh melambangkan tujuh tingkatan surga dan neraka.
Tipe konstruksi panggung dipilih untuk menghindari bahaya binatang
buas dan banjir. Di samping itu ada kebiasaan kolong rumah digunakan untuk
kandang ternak, wadah penyimpanan perahu, tempat bertukang, tempat anak-anak
bermain, dan gudang kayu untuk persiapan bulan puasa.
-Rumah Melayu
Atap Limas
pada mulanya fungsi rumah limas adalah sebagai tempat kediaman bangsawan
atau golongan priayi dan letaknya di darat. rumah limas dibuat seperti rumah
panggung hal ini dikarenakan kondisi lahan pada saat itu merupakan daerah yang
cenderung digenangi air disebabkan banyak terdapat anak-anakyang berada di
dalam kota.
setiap rumah limas biasanya menghadap ke arah sungai musi yang menunjukkan
keterkaitan masyarakat palembang dahulu dengan sungai sebagai sumber kehidupan
sehari-hari.
di bagian atas
atap limas terdapat ornamen berupa simbar dan tanduk. simbar diartikan sebagai
mahkota rumah dengan hiasan bunga melati yang melambangkan kerukunan dan
keagungan rumah adat limas tersebut sedangkan tanduk berfungsi sebagai penghias
atap namun jumlah tanduk tersebut mempunyai arti tersendiri biasanya disebut
tanduk kambing.
-Rumah Melayu atap langkat
-Rumah Bubung panjang
Rumah bubung panjang ini kemudian lebih berkembang yang diperbuat
sedemikian rupa.Walaupun sebagiannya masih tetap bertahan dengan
keadaannya,dengan segala kelebihan seni bina rumah melayu itu sendiri.Namun
demikian ada terdapat berapa bentuk rumah bubung panjang yang berserambi yang
bagiannya di gunakan oleh orang-orang melayu.Bentuk yang kecil disebut rumah
tiang dua belas,sedangkan besar sedikit disebut rumah tiang enam belas.kedua
rumah tersebut dapat dikenal melalui jumlah tiang pada rumah ibunya.yang
termaksud dengan rumah tiang dua belas adalah mempunyai dua belas tiang utama,terdiri
dari pada enam tiang panjang dan enam tiang serambi sama naik.Kedudukan
tiangnya diatur dalam tiga baris,yakni dari arah hadapan rumah(arah tangga
hadapan).Kalau dipandang dari arah sisi(arah tebar leyar),kelihatan empat baris
tiang dan setiap baris mengandungi tiga batang tiang.
Rumah tiang enam belas pula,ruangnya lebih besar,karena jumlah
tiangnya yang terdiri dari pada lapan tiang panjang dan delapan tiang serambi
sama naik itu telah membentuk tigaruang pada rumah ibu,bukan dua ruang seperti
rumah tiang dua belas,sekurang-kurangnya tiga meter.Oleh karena itu dapatlah
terlihat dari hadapan bahwa rumah dengan tiang enam belas lebih panjang dari
pada tiang dua belas.
Rumah Bubung panjang adakalanya menggunakan serambi yang
terbuka,Maksudnya tidak berdinding.Kalaupun berdinding ianya tidak penuh,apakah
menggunakan kisi-kisi atau dinding papan yang ukurannya sekira sebahu ketika
duduk bersila.
Bentuk Bagian – Bagian Rumah
Umumnya bagian-bagian rumah
terdiri dari
1.
TANGGA
Tiang tangga berbentuk segi empat
atau bulat.Pada kiri kanan tangga ada kalanya diberi tangan tangga yang
dipasang sejajar dengan tiang tangga, dan selalu diberi tiang hiasan berupa
kisi-kisi larik atau papan tembus.
Jumlah anak tangga tidak ditentukan, tetapi tergantung pada tinggi rendahnya
rumah tersebut.
TANGGA
- ASPEK
KEPERCAYAAN/RELIGI
ANAK TANGGA DIBUAT LIMA TINGKAT,
JUMLAH INI ADA KAITANNYA DENGAN AJARAN ISLAM, YAKNI LIMA RUKUN ISLAM.
- ASPEK
ADAT
TANGGA TERBUAT DARI KAYU KERAS,
DAN DIBERI UKIRAN PADA KAKI DAN ANAK TANGGA. UKIRAN KHUSUS DIBUAT DIKEPALA ANAK
TANGGA. TIANG DAN ANAK TANGGA PIPIH, BIASANYA DIBIUAT DARI PAPAN TEBAL. DI
PANGKAL TANGGA DIBUAT ALAS DARI KAYU KERAS ATAU BATU, DAN SAMPINGNYA DILETAKKAN
TEMPAYAN AIR UNTUK MENCUCI KAKI DAN TERLETAK DISEBELAH KANAN ARAH NAIK.
2. TIANG
Bentuk tiangnya bulat atau bersegi.Tiang yang terdapat pada keempat sudut rumah induk
disebut “Tiang Seri”,yaitu tiang pokok rumah tersebut.
Tiang ini tidak boleh bersambung,harus sampai dari tanah ketutup
tiang,sedangkan tiang yang terletak diantara tiang Seri sebelah depan rumah,
disebut Tiang Penghulu.
Jumlah tiang rumah induk paling banyak 24 buah, sedangkan tiang untuk bangunan
yang lainnya tidaklah ditentukan jumlahnya. Pada rumah bertiang 24, tiang-tiang
itu didirikan 6 baris, masing-masing baris 4 buah tiang, termasuk tiang seri.
ASPEK AGAMA :
- SEGI EMPAT : MELAMBANGKAN EMPAT PENJURU
MATA ANGIN. DENGAN DEMIKIAN RUMAH ITU MENDATANGKAN REZEKI DARI 4 PENJURU MATA
ANGIN TERSEBUT.
- SEGI ENAM : MELAMBANGKAN RUKUN IMAN DALAM
AJARAN ISLAM. DENGAN DEMIKIAN DIHARAPKAN PEMILIK RUMAH DAPAT TETAP TAAT DAN
BERIMAN KEPADA TUHANNYA, SESUAI AJARAN ISLAM.
- SEGI TUJUH : MELAMBANGKAN TUJUH TINGKATAN
SURGA DAN TUJUH TINGKATAN NERAKA. KALAU PEMILIK RUMAH BAIK DAN SALEH, MAKA IA
AKAN MASUK KE SALAH SATU TINGKATAN SURGA TERSEBUT, DAN SEBALIKNYA
- SEGI
DELAPAN : MELAMBANGKAN DELAPAN ARAH MATA ANGIN. MAKSUDNYA SAMA SEPRTI
SEGI EMPAT.
- SEGI SEMBILAN: MELAMBANGKAN
BAHWA PEMILIK RUMAH ITU ADALAH DARI GOLONGAN ORANG BERADA DAN MAMPU. TETAPI INI
TIDAK MUTLAK, KARENA BANYAK PULA ORANG YANG BERADA DAN MAMPU TAPI TIDAK MEMBUAT
TIAMG RUMAHNYA BERSEGI SEMBILAN.
ASPEK ADAT:
- TIANG UTAMA/TIANG TUO : TIANG
YANG TERLETAK PADA DERETAN KEDUA PINTU MASUK (MUKA) SEBELAH KIRI DAN KANAN.
TIANG INI TIDAK BOLEH BERSAMBUNG. BAHAN YANG SERING DIGUNAKAN BIASANYA ADALH
KULIM, TEMBESU, RESAK, DAN PUNAK.
-
TIANG GANTUNG : TIANG YANG MENGGANTUNG YANG BIASANYA DIBERI UKIRAN
BERUPA RAKUKAN DENGAN MOTIF DAUN DAN BUNGA YANG BERMAKNA BAHWA MASYARAKAT RIAU
HIDUP DI ALAM DAN HARUS MENJAGA KELANGSUNGAN ALAM.
3 .R A S U K
Rasuk berbentuk persegi yang
terbuat dari kayu keras,dan dipasang menembus tiang. Rasuk adakalnya disebut
“Gelegar Jantan” atau ” Gelegar Induk”
RASUK : BALOK PERSEGI EMPAT YANG TERBUAT
DARI KAYU KERAS SEPERTI TEMBUSU, RESAK ,DAN KULIM. BIASANYA RASUK DIBUAT GANDA.
RASUK GANDA DISEBUT RASUK INDUK DAN RASUK ANAK. RASUK INDUK SEBELAH BAWAH DAN
RASUK ANAK SEBELAH ATAS.
4. GELEGAR
DISEBUT
JUGA ANAK Rasuk,ukurannya lebih kecil dari Rasuk,yang disusun melintang
diatas rasuk.
5.
BENDUL
Umumnya berbentuk bersegi empat,dan merupakan balok yang tidak boleh
bersambung. Bendul berfungsi sebagai batas ruangan dan batas Lantai
6. JENANG
Berbentuk balok persegi empat
atau bulat. Fungsi utamanya adalah tempat
melekatkan dinding dan sebagai penyambung tiang dari rasuk ke tutup tiang
pada kedua ujungnya diberi puting. Sebelah bawah dirasuk, sedangkan puting
sebelah atas dipahatkan ke dalam tutup tiang.
7. SENTO
Pekayuan
yang menghubungkan jenang dengan jenang, bentuknya persegi atau bulat,
bahannya seperti bahan jenang tetapi ukurannya lebih kecil dan kedua ujung
sento dipahatkan kedalam jenang.
8. TUTUP TIANG
Berbentuk
balok persegi empat, besarnya tergantung krpada ukuran tiang dan berfungsi
sebagai pengunci bagian atas tiang. Tutup tiang yang menghubungkan ke
empat tiang Seri disebut ”tutup tiang panjang”, sedangkan yang menghubungkan
tiang-tiang lainnya disebut “tutp tiang pendek”.
TUTUP TIANG : BERBENTUK PERSEGI EMPAT, UKURANNYA TERGANTUNG KEPADA
BESARNYA TIANG, TUTUP TIANG MENGHUBUNGKAN TIANG-TIANG SUDUT BANGUNAN DISEBUT
TUTUP TIANG PANJANG, SEDANGKAN YANG MENGHUBUNGKAN ANTARA TIANG DENGAN TIANG
LAINNYA DISEBUT TUTUP TIANG PENDEK. BERBAHAB SAMA DENAGN TIANGNYA.
9. ALANG
Kayu
yang dipasang melintang di atas tutup tiang disebut alang. Bentuknya
persegi, berfinghsi sebagai gelegar loteng atau balok tarik dibawah kuda-kuda.
Berukuran sama atau lebih kecil sedikit dari tutup tiang.
10. KASAU
Kasau berfungsi sebagai kaki kuda-kuda
dan bisa berfungsi sebagai tempat untuk melekatkan atap.
11. GULUNG -
GULUNG
BerbentuK persegi, dipasang
sejajar dengan tulang bubung, dan terletak di atas kasau jantan.
12. TULANG BUBUNG
Berbentuk persegi. Berfungsi sebagai tempat pertemuan ujung kasau dan ujung
atau sebelah atas. Di atas tulang bubung dipasang peraung, yakmi atap
yang menutup pertemuan puncank atap.
13. LOBANG ANGIN
Lobang
angin atau yang biasa disebut dengan ventilasi yang di buat khusus
dibagian luar rumah, biasanya berbentuk segi delapan, segi empat atau bulat. Du
rumah sederhana biasanya dibuat berbentuk segi empat.
14. LOTENG
Loteng disebut langsa. Loteng
yang terletak di atas bagian belakang rumah (telo atau dapur ) disebut paran
atau para, namun tidak banyak rumah yang memakai loteng. Terbuat dari
papan yang disusun rapat sama seperti lanati ruma induk, hanya lantai loteng
ukurannya lebih kecil dan tipis.
- ASPEK ADAT
LOTENG DISEBUT LANGA. LOTENG YANG TERLETAK DIATAS BAGIAN BELAKANG RUMAH DISEBUT
PARAN, NAMUN TIDAK BANYAK RUMAH YANG MEMAKAI LOTENG. BANYAK PULA LOTENG YANG
DIBUAT TIDAK MENUTUPI SELURUH BAGIAN ATAS RUANGAN, TETAPI HANYA SEBAGIAN SAJA
ATAU BRBENTUK HURUF ‘L’ SEBAB KALAU DIADAKAN PESTA PERKAWINAN, PADA BAGIAN YANG
TIDAK BERLOTENG DAPAT DIBUAT PELAMINAN YANG TINGGI, KEMUDIAN DIATASNYA DIPASANG
LANGIT – LANGIT. KALAU SELURUH RUANGAN DIATASNYA DIPASANG ATAU DIBERI LOTENG,
MAKA RUANGAN ITU TINGGINYA TERBATAS. KARENA ITULAH WALAUPUN TIDAK ADA LARANGAN
BAGI PENDUDUK BIASA UNTUK MEMBUAT LOTENG SEPERTI INI YANG BANYAK MEMBUATNYA
ADALAH KAUM BANGSAWAN.
NAMA LOTENG “ ANJUNGAN MENGINTAI “ DIBERIKAN, KARENA ANAK DARA YANG DI PINGIT
DILOTENG ITU, SELALU MENGINTAI ATAU MENGINTIP, BAIK KELUAR RUMAH MAUPUN ADA
TAMU YANG DATANG KERUMAH ITU. MEREKA YANG BERADA DIDALAM PINGITAN ITU, TIDAK
BOLEH KELUAR ATAU MENEMUI TAMU, KECUALI TAMU DAN MUHRIMNYA.
15. JENDELA
Jendela biasa disebut “tingkap”
atau “pelinguk”, . bentuknya sama denagn pintu tapi ukurannya lebih kecil. Daun
jendela satu lembar dan 2 lembar. Sebagai pengaman, jendela di pasang
jejarak panjang yang disebut kisi-kisi yang terbuat dari kayu yang berbentuk
segi empat, biasanya diberi panel yang tingginya
30-40cm.
- ASPEK ADAT
JENDELA LAZIM DISEBUT “ PELINGUK “ PERBEDAAN KETINGGIAN LETAK JENDELA ADA
KALANYA DISEBABKAN OLEH PERBEDAAN DENGAN KETINGGIAN LANTAI DAN ADA PULA
BERKAITAN DENGAN ADAT ISTIADAT.
SALAH SATU ADAT PENDUDUK DAERAH INI ADALAH MEMINGIT ANAK GADISNYA. IA TIDAK
BOLEH BERKELIARAN DILUAR RUMAH, ATAU TIDAK PULA UNTUK MELONGOK DI JENDELA ATAU
BERMAIN – MAIN DI PINTU. UNTUK MENJAGA SUPAYA ANAK GADIS INI TIDAK KELIHATAN
DARI LUAR, DAN TIDAK BERMAIN DI JENDELA, MAKA JENDELA RUMAH DIBUAT
TINGGI.BIASANYA SEUKURAN ORANG BERDIRI DARI LANTAI.
16. SINGAP
Singap disebut teban layer atau bidai. Bagian ini biasa dibuat bertingkat dan
diberi hiasan yang sekaligus berfungsi sebagai ventilasi. Pda bagian yang menjorok keluar diberi lantai yang
disebut tubing layer atau lantai alanga buang atau disebut juga undan-undan.
20. ATAP
Bahan utama adalah daun pinah dan daun rumbai dan di belakangan ini sering
dipergunakan seng. Untuk meletakkan dipergunakab tali rotan, sedangkan untuk
meletakkan perabung dipergunakan pasak yang terbuat dari nibung. Pekerjaar
memasang disebut menyangit
Typologi Bangunan
Rumah didirikan diatas tiang yang tingginya rata-rata antara 1,05 – 2,40
M,sehingga disebut juga tipe Rumah panggung.
- ASPEK ADAT
ATAP BENTUKNYA MELENGKUNG
KEATAS PADA KEDUA UJUNG PERABUNGNYA. KAKI ATAP JUGA MELENGKUNG KEATAS, TETAPI
TIDAKLAH SEKUAT LENGKUNGAN BUBUNGANNYA. BAHAN UTAMA ATAP DAHULU ADALAH IJUK,
RUMBAI, TETAPI BEBERAPA WAKTU TERAKHIR INI SUDAH BANYAK YANG MENGGUNAKAN
BEBERAPA SENG. PADA KEDUA UJUNG PUNCAK ATAP DIBERI HIASAN KHUSUS YANG DISEBUT
SULOBAYUNG, PADA KEEMPAT SUDUT CUCURAN ATAP DIBERI PULA HIASAN YANG DISEBUT
SAYOK LAYANGAN, CONTOHNYA ADA YANG MENYERUPAI BULAN SABIT, YANG MENGGAMBARKAN
MEMBERIKAN PENERANGAN KEPADA SEISI RUMAH. TANDUK HEWAN KERBAU (MELAMBANGKAN
BAHWA KERBAU ADLAH HEWAN YANG BANYAK MEMBANTU PENDUDUK DALAM MATA PENCAHARIANNYA
) DAN SAYAP LAYANG – LAYANG. UMUMNYA UKIRAN ITU MELENGKUNG KEATAS. MAKNA UKIRAN
PADA KEDUA PUNCAK UJUNG ATAP ADALAH : PENGAKUAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA,
BAHWA MANUSIA AKAN MENGHADAP KEMBALI DENGAN PENUH PENYERAHAN.
-ASPEK RELIGI
BENTUK ATAP LONTIK ( MELENGKUNG KEATAS PADA KEDUA UJUNGNYA ) MENGANDUNG MAKNA,
BAHWA PADA AWAL DAN AKHIR HIDUP MANUSIA AKAN KEMBALI KEPADA YANG MAHA TINGGI,
YAKNI TUHAN PENCIPTA SEKALIAN ALAM. DIDALAM KEHIDUPANNYA MANUSIA MEMASUKI
LEMBAH YANG DALAM, YANG KADANG – KADANG PENUH PENDERITAAN DAN COBAAN. BILA IA
SELAMAT DALAM MENGARUNGI LEMBAH, MAKA AKHIRNYA AKAN KEMBALI KETEMPAT ASALNYA
DENGAN SELAMAT.
21. DENAH
Rumah Induk termasuk bangunan
persegi panjang yang ukuranya tidak ditentukan karena besar kecilnya bangunan
tergantung kepada kemampuan pemiliknya. Tetapi yang menjadi ketentuannya adalah
bagaimana cara mengukur rumah, sehingga ukuran itu serasi bagi pemiliknya.
22.
KOLONG RUMAH
- ASPEK KEPERCAYAAN/RELIGI
KOLONG RUMAH BIASANYA DIGUNAKAN OLEH PENDUDUK UNTUK MENGUMPULKAN KAYU BAKAR
GUNA PERSIAPAN BULAN PUASA.
- ASPEK KEBUDAYAAN
UMUMNYA DIPERGUNAKAN UNTUK TEMPAT BERTUKANG PERAHU, MENYIMPAN PERAHU (
BERUKURAN KECIL ), TEMPAT MENYIMPAN KAYU API ATAU KAYU BAKAR, TEMPAT KANDANG
TERNAK. KOLONG RUMAH TIDAK ADA PEMBAGIAN RUANGANNYA, KECUALI KOLONG DI BAWAH
DAPUR CONTOHNYA TEMPAT UNTUK BUANGAN AIR CUCI PIRING YANG BIASANYA DISEBUT
PELIMBAHAN.
23. LANTAI- - ASPEK ADAT
PINTU DISEBUT JUGA AMBANG DAN LAWANG. PINTU YANG
BERADA DIRUANGAN TENGAH KALAU RUMAH ITU BERBILIK, PINTU YANG MENGHUBUNGKAN
BILIK DENGAN BILIK DISEBUT JUGA PINTU MALIM ATAU PINTU CURI. PINTU INI KHUSUS
KLUARGA PEREMPUAN KLUARGA TERDEKAT ATAU UNTUK ANAK GADIS, YANG DIBUAT TERUTAMA
UNTUK MENJAGA SUPAYA PENGHUN RUMMAH KALAU ADA KEPERLUAN DARI SATU BILIK KE
BILIK LAINNYA TIDAK MELEWATI RUANGAN TENGAH, APALAGI BILA DIRUANGAN ITU PENGARUH AGAMA TERHADAP ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL RIAU
Arsitektur pada banguna rumah tradisional sangat dpengaruhi oleh ajaran agama
islam,karena penyebarannya yang melalui perdagangan yang terjadi di
pesisir-pesisir pantai.
Beberapa pengaruh agama islam terhadap bentuk bangunan
antara lain :
• Tangga rumah :
berjumlah ganjil(biasanya berjumlah 5 anak tangga).Yang berarti 5 rukun
islam
• Tiang :
1. segi empat : Melambangkan
penjuru mata angin yang berarti akan mendatangkan rezeki dari segala penjuru.
2. Segi enam :
Merupakan rukun iman yang berarti agar pemilik rumah tetap taat dan beriman
kepada Allah.
3. Segi tujuh :
Melambangkan adanya tingkatan surga & neraka.
4. Segi delapan : Sama dengan segi
empat.
5. Segi sembilan: Melambangkan,bahwa
pemiliknya orang mamapu.
• Dinding(rumah
lancing) : dindingnya miring keluar dengan hiasan kaki dinding mirip
perau atau lancing.
•
Atap( lontik) rumah lancang : melambangkan penghormatan kepada tuhan
-Susunan rumah melayu
Rumah melayu tersusun atas 3 bagian
utama yaitu:
-tiang
-dinding
-bumbung
CIRI-CIRI RUMAH MELAYU
Rumah ini disebut rumah tinggi karena
berbentuk panggung. Ciri-ciri umum yang ditemukan di rumah Melayu adalah:
1.Dinding terbuat dari kayu, biasanya kayu
hitam, kalau pun tidak kayu hitam, dinding di cat dengan warna hitam. Ini
adalah cara agar rumah tetap hangat di malam hari dan kayu juga awet.
2. Tangga sebagai akses masuk kedalam rumah kebanyakan diletakkan disamping
rumah. Ada sejenis 'feng shui' melayu untuk peletetakan tangga ini yang
menyatakan tidak baik jika tangga berada di depan rumah. Tapi di beberapa
lokasi ada juga kutemukan yang posisi tangga di depan rumah.
3. Atap. Aslinya atap rumah adalah beratap daun nipah yang banyak terdapat di
rawa-rawa daerah ini. Atap daun Nipah ini memberi kesejukan di bawahnya meski
pun cuaca sedang sangat terik dan panas.
-Rumah Melayu Atap Lontik. ADA TAMU ASPEK KEBUDAYAAN
DI RUMAH INDUK LANTAINYA HARUS
SELALU DISUSUN RAPAT, BAHKAN DIBERI BERLIDAH YANG DISEBUT “ PIAN “, SEDANGKAN
DIRUANGAN DAPUR LANTAINYA DISUSUN JARANG ATAU AGAK JARANG.
LANTAI YANG TERBUAT DARI BELAHAN NIBUNG, BIASANYA DITEMPATKAN DIRUANG BELAKANG,
ATAU DITEMPAT YANG SELALU KENA AIR,
SEPERTI TELODAN DAPUR. LANTA NIBUNG INI TIDAK DIPAKU, TETAPI DIJALIN DENGAN
ROTAN DAN LEBARNYA ANTARA 5 - 1O CM.
24. DINDING
- ASPEK ADAT
DIDALAM BANGUNAN MODERN DISEBUT PURUS. JADI DALAM MERAPATKAN
DINDING YANG SATU DENGAN YANG LAINNYA, BAGIAN YANG MENONJOL ITU DIMASUKAN
KEBAGIAN YANG CEKUNG SEHINGGA PAPAN – PAPAN ITU BENAR - BENAR RAPAT TIDAK
TEMBUS AIR ATAU TEMBUS CAHAYA.
DINDING LIDAH PIAN BIASANYA DIPASANG BAGI RUMAH ORANG –ORANG YANG MAMPU, KARENA
UNTUK MEMBUAT PIAN MEMERLUKAN TUKANG YANG AHLI DAN KAYU KERAS YANG TIDAK
BERSERABUT
- ASPEK KEBUDAYAAN
DINDING RUMAH LONTIK BENTUKNYA KHUSUS YAITU SEBELAH LUAR SELURUHNYA MIRING
KELUAR, SEDANGKAN DINDING DALAM TEGAK LURUS. DINDING SELURUHNYA TIDAK MEMAKAI
RANGKA DINDING, TETAPI DILEKATKAN KEPADA BALOK YANG DI PURUS DIMANA DINDING
DITANAMKAN. BALOK TERSEBUT BERFUNGSI SEBAGAI RANGKA DINDING, JUGA SEKALIGUS
MENJADI PENEMU ANTARA PAPAN SATU DENGAN PAPAN YANG LAINNYA.
BALOK KAKI DINDING SEBELAH MUKA MELENGKUNG KEATAS, DAN KALAU DISAMBUNG DENGAN
UKIRAN SUDUT – SUDUT DINDING, KELIHATAN SEPERTI BENTUK PERAHU.
25. PINTU
- ASPEK ADAT
TERBUAT DARI KAYU MERANTI,
MEDANG ATAU PUNAK. UNTUK BAGIAN RUMAH INDUK LANTAINYA DAPAT DIBUAT DARI NIBUNG
YANG DIBELAH – BELAH. SUSUNAN LANTAI SEJAJAR DENGAN RASUK, DAN MELINTANG DI
ATAS GELEGAR, DIMANA UJUNGNYA DIBATASI OLEH BANDUL.
KETINGGIAN LANTAI TERGANTUNG KEPADA KETINGGIAN TIANG RUMAH. UMUMNYA SELISIH
KETINGGIAN ITU ANTARA 20 – 60 CM.
SEBAB MENJADI ADAT PULA BAHWA “ LALU LALANG “ DIDEPAN TAMU
MERUPAKAN PERBUATAN YANG TERCELA, TIDAK TAHU SOPAN DAN TIDAK BERADAB.
- ASPEK
KEPERCAYAAN/RELIGI
PINTU MALIM MENGANDUNG MAKNA BAHWA PEMILIKNYA ADALAH ORANG ALIM, YAKNI ORANG
YANG TAHU ADAT DAN AGAMA, SEHINGGA TIDAK MELANGGAR SOPAN SANTUN. SEDANGKAN
PINTU CURI BERMAKNA BAHWA KELUAR MASUK PINTU ITU SEPERTI PENCURI YANG BERJALAN
HATI – HATI DAN TIDAK BERISIK SEPERTI PENCURI.
-ASPEK KEBUDAYAAN
DISAMPING ITU PULA ADA PINTU
YANG DIBUAT KHUSUS YANG DISEBUT BULAK. NAMA BULAK BERASAL DARI PERKATAAN “
BURAK “, YAKNI ISTILAH SETEMPAT YANG BERARTI BUAL – BUAL, BERSENDA GURAU,
BERMAIN – MAIN.
DAUN PINTU DIBUAT BERBENTUK PANEL. BAHANNYA TERBUAT DARI KAYU PILIHAN. PADA
BAGIAN ATAS PNTU DIBERI HIASAN SEBAGAI VENTILASI DENGAN UKIRAN TERTENTU SEPERTI
BUNGA – BUNGAAN SEDANGKAN PADA BAGIAN BAWAH BIASANYA DIBERI KISI – KISI ATAU
PAPAN PANEL. BIASANYA BERGUNA TERUTAMA UNTUK MENJAGA AGAR ANAK KECIL JANGAN
TERJATUH.
Pembagian Fungsi Ruang
SETIAP RUANGAN TELAH DIATUR PENGGUNAANYA. HAL INI, BUKAN SAJA UNTUK MENJAGA
KEMUNGKINAN KELUAR MASUKNYA ORANG LUAR SECARA BEBAS, TETAP JUGA MEMUPUK RASA
DISIPLIN ANGGOTA KELUARGA RUMAH, SUPAYA MELETAKKAN SESUATU SESUAI DENGAN TEMPAT
DAN FUNGSI.
RUANG TENGAH
RUANG KHUSUS KELUARGA :
DENGAN DEMIKIAN TERHINDARILAH KEMUNGKINAN LALU LALANGYA ORANG DILUAR RUMAH ITU.
SETIAP TAMU YANG DATANG AKAN MEMBATASI DIRINYA UNTUK TIDAK MASUK KE DALAM
RUANGAN YANG TERLARANG SESUAI ADAT.
SELASAR
• TEMPAT MENERIMA TAMU.
• TEMPAT ANAK-ANAK BERMAIN.
• TEMPAT MELETAKKAN BENDA “KECIL” ALAT TANI DAN NELAYAN.
• BAGI KELUARGA (TERUTAMA LAKI-LAKI) DIGUNAKAN SEBAGAI TEMPAT BERSANTAI.
Perkembangan
Arsitektur
JENIS BANGUNAN RUMAH TRADISIONAL MASYARAKAT RIAU BANYAK MENGALAMI PERKEMBANGAN
DALAM HAL FUNGSI DAN BENTUKNYA SERTA TEKNOLOGI BAHAN YANG DIGUNAKANNYA. WALAU
BELUM DIKETAHUI SIAPA YANG MEMBAWA PENGARUHNYA SAMPAI SAAT INI.
JENIS-JENISNYA, YAITU:
1.
RUMAH SUDUNG-SUDUNG
- TEMPAT TINGGAL KELUARGA DALAM
UKURAN KECIL DAN TIDAK BERTIANG.
- BANGUNAN INI TERBUAT DARI BAHAN YANG SANGAT SEDERHANA, YAITU ATAP DARI
DEDAUNAN DAN DINDING SEKEDARNYA SAJA.
- TEMPAT INI HANYA DIGUNAKAN SEBAGAI TEMPAT TINGGAL SEMENTARA ORANG-ORANG YANG
MENCARI IKAN DI SUNGAI DAN ORANG YANG MENCARI HASIL HUTAN.
2. RUMAH BAGAN :
- BANGUNAN INI SUDAH BERDINDING DAN BERTIANG RENDAH.
- SEKARANG DIPERGUNAKAN ORANG-ORANG UNTUK TEMPAT MENCARI IKAN ATAU MENCARI
HASIL HUTAN.
3. RUMAH PONDOK PISANG SESIKAT :
- BANGUNANINI BERTIANG TINGGI, ATAPNYA CURAM KEBELAKANG, DAN SUDAH MENDEKATI
BENTUK RUMAH , YAITU BERKULIT KAYU DAN BERLANTAI KULIT KAYU.
- BANGUNAN INI SAMPAI SEKARANG BANYAK DIPERGUNAKAN DI LADANG-LADANG, SEBAB ITU
PULA DISEBUT “PONDOK LADANG”.
4. RUMAH BELAH BUBUNG :
- RUMAH DENGAN ATAP YANG MEMAKAI TULANG BUBUNG (PERABUNG
DITENGAH-TENGAH PUNCAK ATAPNYA).
- BANGUNAN INILAH YANG KEMUDIAN DISEBUT DENGAN RUMAH TRADISIONAL DAERAH RIAU,
YANG DALAM PROSES DAN PENEMPATANNYA DIBERI BERBAGAI NAMA ITU.
ANALISA
BANGUNAN
Umumnya dinamakan " Rumah Bubung Melayu "
atau " Rumah Belah Bubung " atau " Rumah Belah Rabung ".
Selain itu, sebutan yang diberikan kepada rumah itu berdasarkan Bentuk Kecuraman Atap, Variasi Atap, dan Letak Rumah.
JENIS RUMAH BERDASARKAN BENTUK
KECURAMAN ATAP
Rumah
yang atapnya curam disebut "Rumah Lipat
Pandan".
Rumah
yang atapnya agak mendatar disebut "Rumah
Lipat Kanjang".
Bila
atapnya diberi tambahan disebelah bawah (kaki
atap) dengan atap lain maka disebut "Rumah Atap Layar" atau
"Rumah Ampar Labu".
JENIS RUMAH BERDASARKAN LETAK RUMAH
Rumah yang dibuat perabung
atapnya sejajar dengan jalan raya dimana rumah itu terletak, disebut "Rumah Perabung Panjang".
PENGARUH AGAMA TERHADAP ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL RIAU
Arsitektur pada banguna rumah tradisional sangat dpengaruhi oleh ajaran agama
islam,karena penyebarannya yang melalui perdagangan yang terjadi di
pesisir-pesisir pantai.
Beberapa pengaruh agama islam terhadap bentuk bangunan
antara lain :
• Tangga rumah :
berjumlah ganjil(biasanya berjumlah 5 anak tangga).Yang berarti 5 rukun
islam
• Tiang :
1. segi empat : Melambangkan
penjuru mata angin yang berarti akan mendatangkan rezeki dari segala penjuru.
2. Segi enam :
Merupakan rukun iman yang berarti agar pemilik rumah tetap taat dan beriman
kepada Allah.
3. Segi tujuh :
Melambangkan adanya tingkatan surga & neraka.
4. Segi delapan : Sama dengan segi
empat.
5. Segi sembilan: Melambangkan,bahwa
pemiliknya orang mamapu.
• Dinding(rumah
lancing) : dindingnya miring keluar dengan hiasan kaki dinding mirip
perau atau lancing.
•
Atap( lontik) rumah lancang : melambangkan penghormatan kepada tuhan
-Susunan rumah melayu
Rumah melayu tersusun atas 3 bagian
utama yaitu:
-tiang
-dinding
-bumbung
CIRI-CIRI RUMAH MELAYU
Rumah ini disebut rumah tinggi karena
berbentuk panggung. Ciri-ciri umum yang ditemukan di rumah Melayu adalah:
1.Dinding terbuat dari kayu, biasanya kayu
hitam, kalau pun tidak kayu hitam, dinding di cat dengan warna hitam. Ini
adalah cara agar rumah tetap hangat di malam hari dan kayu juga awet.
2. Tangga sebagai akses masuk kedalam rumah kebanyakan diletakkan disamping
rumah. Ada sejenis 'feng shui' melayu untuk peletetakan tangga ini yang
menyatakan tidak baik jika tangga berada di depan rumah. Tapi di beberapa
lokasi ada juga kutemukan yang posisi tangga di depan rumah.
3. Atap. Aslinya atap rumah adalah beratap daun nipah yang banyak terdapat di
rawa-rawa daerah ini. Atap daun Nipah ini memberi kesejukan di bawahnya meski
pun cuaca sedang sangat terik dan panas.
-Rumah Melayu Atap Lontik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar